Pengemasan merupakan salah satu usaha manusia
untuk memperpanjang usia makanan dan menjaga kualitasnya agar senantiasa baik.
Tahap pengemasan adalah tahap terakhir dari sebuah proses industri. Kemasan
biasanya dibuat dengan desain yang menarik untuk meningkatkan minat konsumen
terhadap suatu produ. Teknologi pengemasan telah banyak berkembang seiring
dengan semakin modernnya kehidupan manusia.
Kehidupan yang semakin maju
menuntut segalanya lebih cepat dan efesien. Apabila pengemasan dilakukan secara
manual maka akan memakan waktu yang lama dengan hasil yang tidak seragam dari
segi bentuk maupun kualitasnya. Sementara kualitas kemasan menentukan kualitas
makanan didalamnya juga dan bentuk mempengaruhi pengiriman dan selera
konsumen.Atas dasar itu maka dikembangkanlah teknologi dalam satuan proses
industri yang dinamakan mesin kemasan.
Mesin kemasan memiliki banyak jenis dengan kemampuan yang berbeda - beda dari
segi kualitas hasil kemasannya maupun kuantitas yang dapat dihasilkan. Maka
dari itu sebagai pelaku usaha industri, mesin ini harus diperhatikan secara
seksama kemampuannya. Jangan sampai mesin yang dipakai membebani sistem
produksi.
Aspek ini bisa dilihat dari berapa input yang diproses dan berapa
output yang diinginkan. Apabila mesin tersebut mengemas lebih cepat dari input
yang masuk maka akan terjadi kekosongan pada baris produksi, sebaliknya apa
bila dalam pengemasannya mesin tersebut mengemas lebih lambat dari input yang
masuk maka baris produksi akan penuh dan tersumbat seperti leher botol.
Oleh karena itu dalam memilih mesin kemasan disarankan untuk melihat spesifikasi mesin
terlebih dahulu pada katalog produk, serta mempertimbangkan kemampuan sistem
produksi anda. Karena apabila dalam suatu baris industri sebuah mesin memiliki
kegagalan sistem maka seluruh proses akan terkena dampaknya.
Selain itu
pertimbangan dalam hal sumber daya manusia yang mampu untuk mengendalikan mesin
perlu untuk diperhatikan. Tanpa adanya sumber daya manusia yang terampil dalam
pengoperasian mesin, maka secanggih apapun mesinnya tetap tidak akan bisa
berjalan sesuai dengan yang ditargetkan.
Dalam
hal ini ada beberapa pilihan yang dapat diperhatikan yaitu apakan anda akan
melatih sumber daya manusia anda atau anda lebih memilih untuk mendatangkan mesin kemasan yang dapat dioperasikan
oleh sumber daya manusia anda. Kebanyakan pihak lebih memilih untuk melatih
sumber daya manusianya demi ke efektifan kerja sistem kedepannya.
Tetapi
melatih seseorang terkadang menyita waktu yang cukup banyak dari pada
mendatangkan mesin yang langsung bisa dioperasikan. Jika pelaku industri berani
mengambil keputusan bahwa mereka lebih memilih melatih dari pada membeli, maka
pelaku industri dihadapkan pada pengurangan tenaga kerja selama pekerja
mendapatkan pelatihan. Namun apabila pelatihan selesai dan pekerja sebagai
sumber daya manusianya mampu untuk melaksanakan proses industri dengan lebih
baik, maka kemampuan produksi meningkat.