Jumat, 24 September 2010

Hindarkan Bahaya Deprsi Di Masa Kehamilan



Jika kita berkunjung di seminar kesehatan maupun pameran kedokteran diketahui bahwa Depresi dapat terjadi pada pada siapa saja dan di semua tahap kehidupan manusia. Pada perempuan depresi sering terjadi pada masa kehamilan dan setelah persalinan. Angka kejadian depresi pada trimester pertama diperkirakan 7,4%, trimester kedua meningkat menjadi 12,8% dan trimester ketiga 12% (Bennet, 2004). dalam seminar kesehatan maupun pameran kedokteran diketahui diketahui bahwa Depresi yang sering terjadi yaitu perasaan was-was, marah, tertekan, bersalah, sedih, dan khawatir. Diagnosis depresi oleh dokter atau tenaga profesional lain dilakukan melalui wawancara klinis terstruktur.

Tanda dan gejala depresi pada kehamilan yang sering ditemukan antara lain:

Kehabisan tenaga atau banyak gerak
Sulit tidur
Menangis tak tertahan
Menyadari bahwa perasaan cepat berubah
Sangat peka terhadap bunyi dan sentuhan
Senantiasa berfikiran negatif
Merasa kehilangan kemampuan tanpa sebab
Tiba-tiba takut atau gugup
Sulit memusatkan perhatian
Sering lupa, merasa bingung dan bersalah
Khawatir bila sendirian tetapi tidak ingin ditemani/bersama orang lain
Makan amat banyak atau amat sedikit
Asyik dengan pikiran sendiri yang menghantui dan mengerikan
Terlintas pikiran menyakiti diri atau bayinya
Kehilangan kepercayaan dan harga diri

Jika kita memiliki tanda-tanda diatas dan berlangsung dalam waktu 2 minggu maka sebaiknya anda berkonsultasi langsung dengan dokter spesialisnya

Dalam pameran kedokteran diketahui bahwa Ada beberapa faktor risiko yang menjadi salah satu penyebab perempuan lebih rentan terhadap depresi sebelum maupun setelah melahirkan, diantaranya adalah:

1. Faktor biologis
   * Riwayat gangguan mood sebelumnya
   * Riwayat depresi pasca partum
   * Riwayat keluarga gangguan psikosomatik/psikiatrik

2. Faktor Psikososial
   * Hubungan buruk dengan suami atau perempuan yang tidak bersuami
   * Kurang dukungan dari orang dekat
   * Masa kanak-kanak yang kurang bahagia
   * Riwayat persalinan sulit bagi bayi dan ibu
   * Riwayat kelahiran dini atau lambat
   * Perasaan negatif kepada janin
   * Kesehatan bayi bermasalah
   * Bukan bayi yang diharapkan
   * Kesulitan sosial ekonomi
   * Kehamilan tak terencana
   * Pernah mengalami pelecehan seksual atau perkosaan

Setiap  perempuan mempunyai faktor risiko yang berbeda dan untuk mencegah depresi dapat dilakukan psikoterapi. Psikoterapi yang dianjurkan adalah psikoterapi interpersonal yang berfokus pada perbaikan interaksi sosial dengan tujuan membantu menyesuaikan pola pikir dengan kondisi yang ada.

Dalam pameran kedokteran diketahui bahwa Depresi pada kehamilan adalah salah satu masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, selain itu berdampak pula pada hubungan keluarga dan suami isteri. Oleh karena itu penanganan terhadap depresi sebaiknya segera dilakukan jika terdapat tanda dan gejala depresi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 

sumber: www.kesrepro.info
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar