Selasa, 04 Mei 2010

Cara Kerja Perusahaan Asuransi

Manajemen kinerja adalah salah satu kunci sukses sebuah organisasi. Ketika suatu organisasi tumbuh dan berkembang, perkembangan tersebut akan diikuti dengan peningkatan kompleksitas dalam pengendalian organisasi. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian kinerja yang sistematik dan teroganisir dengan baik. Dengan perencanaan dan proses implementasi yang baik, perusahan dapat mencapai sukses secara berkesinambungan, di mana kajian terhadap kinerja secara periodik adalah inti dari proses mencapai kesuksesan. Hal yang sama juga berlaku untuk sebuah perusahaan asuransi. Secara umum, untuk sebuah perusahaan asuransi, pengukuran kinerja dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu kinerja finansial dan kinerja non-finansial

Kinerja finansial pada sebuah perusahaan asuransi pada umumnya diekspresikan dalam pengukuran net premium earned, laba dari aktivitas underwriting (surplus underwriting), annual turnover, return on investment, return on equity, dan sebagainya. Pengukuran-pengukuran pada aspek finansial tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu pengukuran atas kinerja laba (profit performance) dan pengukuran atas kinerja investasi.

Kinerja Laba (Profit Performance)

Kinerja Laba meliputi laba yang dapat diukur secara keuangan yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Untuk unit bisnis (cabang), selain biaya yang terjadi pada cabang yang bersangkutan, perhitungan biaya sebaiknya mengikutsertakan porsi biaya kantor pusat yang dialokasikan bagi cabang yang bersangkutan.

Kinerja Investasi

Kinerja investasi dapat dibedakan menjadi dua. Yang pertama adalah pengembalian (return) atas asset (selain kas) yang dimanfaatkan dalam menjalankan bisnis, dan yang kedua adalah pengembalian atas investasi lainnya yang didanai oleh surplus kas yang dimiliki perusahaan.

Pengukuran kinerja non-finansial dapat meliputi pengukuran pertumbuhan jumlah polis, pangsa pasar, kecepatan pembuatan polis, dan lainnya. Pengukuran-pengukuran atas kinerja non-finasial tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kategori yaitu pengukuran atas aspek internal dan pengukuran atas aspek eksternal.
Pengukuran kinerja atas aspek internal meliputi: Kecepatan dalam proses pembuatan prosposal, Pemberitahuan renewal secara tepat waktu, Penanganan pembatalan polis, Riset Pasar, Semangat Karyawan, Pelatihan Karyawan dan Agen,
Pengukuran kinerja atas aspek eksternal meliputi : Pertumbuhan jumlah polis, Pangsa Pasar, Kepuasan Pelanggan, Pertumbuhan Jumlah Cabang, Rata-rata Jumlah Polis per Agen.
Evaluasi kinerja dilakukan untuk pencapaian perusahaan dalam aspek finansial maupun non-finansial. Kunci sukses perusahaan asuransi dalam aspek finansial maupun non-finansial yang sudah dijelaskan di atas, pada implementasinya perlu disesuaikan dengan strategi, situasi, dan lokasi dari suatu perusahaan asuransi atau cabang. Kinerja finansial umumnya dipahami dalam terminologi rasio-rasio keuangan, sedangkan kinerja non-finansial mengukur indikator-indikator yang berorientasi dengan pelanggan, pertumbuhan, dan nilai tambah untuk masyarakat.

http://www.bedacompany.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar