Gaun Pengantin - Pasangan muda dari Cilacap, Ema Masitoh (21) dan Eko Adi Susanto (27), menunjukkan solidaritasnya terhadap pelestarian lingkungan hidup dgn mengenakan gaun pengantin dari limbah plastik pada perayaan pernikahan mereka di Gedung Persatuan Wanita Patra, Kabupaten Cilacap. Dukungan itu juga mereka tujukan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yg juga jatuh pada hari pernikahan mereka.
Meskipun terbuat dari limbah plastik, tak sedikit pun Gaun Pengantin yg dikenakan pasangan muda ini tampak kusam atau buruk. Mereka justru tampak anggun. Gaun yg dikenakan Ema, contohnya, malah lebih kelihatan sebagai gaun pengantin yg dijahit oleh penjahit bridal atau penjahit khusus gaun pengantin gaya Barat, kendati dalam pernikahan ini Ema mengenakan jilbab.
Begitu pula busana yg dikenakan mempelai pria. Setelan jas dan celana panjang yg dikenakan seluruhnya terbuat dari plastik dgn lapisan dalam berupa kain bekas dari spanduk iklan.
Ema mengatakan, ide pernikahannya ini tidak murni datang dari dirinya, tetapi datang dari Erni Suhaina Ilham Fadzri selaku pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Bu Nandang tempatnya bekerja. Dalam mewujudkan hal ini pun, menurutnya, pernikahan itu ikut didukung oleh PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.
"Kebetulan banyak pihak yg mendukung ide pernikahan ini sehingga pernikahan dgn bekas kantong plastik bisa dilaksanakan," ucapnya.
Dgn perencanaan dan pelaksanaan yg matang, pernikahan Ema dan pasangannya ini pun memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia-Dunia sebagai pernikahan dgn menggunakan bahan baku limbah yg diserahkan oleh Manajer Muri Sri Widayati.
Pernikahan ini pun dicatat sebagai rekor ke-4.315 yg dapat memecahkan Rekor Muri sebagai pernikahan unik dgn menggunakan bahan baku limbah, baik untuk Gaun Pengantin, dekorasi pelaminan, maupun busana para panitia.
Sumber: travel.kompas.com
Temukan Info Lain Seputar Gaun Pengantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar