Rabu, 02 Februari 2011

Membangun Bisnis Dari Software Antivirus







Peluang Bisnis - KANGEN, My Wife, Fun Love, Zafi, Rontokbro, Pacaran, dan Patah Hati adalah istilah yg belakngan ini tengah ngepop. Sekilas, kata-kata tersebut mengingatkan kita pada sejumlah nama group band dan judul lagu yg lagi hit. Tapi sebenarnya bukan. Sejatinya, nama-nama tersebut adalah sebutan untuk virus komputer, yg notabene berkonotasi amat buruk.

Lebih dari itu, daya rusak si virus pun makin canggih. Selain mampu merusak sistem pengoperasian komputer (software) dan data, si virus (juga ngepop dgn sebutan worm, alias cacing) dari generasi terakhir bisa merusak perangkat keras (hardware). Sungguh menakutkan.

Bicara soal virus komputer, tak melulu bercitra buruk. Ada juga sisi positifnya, paling tidak bagi sejumlah kalangan yg berpandangan jeli. Bagi mereka, ternyata si virus mendatangkan ilham untuk membangun peluang bisnis nan berprospek cerah, yakni memproduksi software antivirus layaknya yg dilakukan para pendiri Kaspersky Lab.

Dibilang peluang bisnis berprospek cerah, ya itu tadi, serangan si virus yg makin mengganas. Di sisi lain, populasi pemilik komputer di negeri ini, trennya terus meningkat. Peredaran PC (personal computer) misalnya, menurut catatan terbaru, kini jumlahnya sudah mencapai 7 juta unit. Dan populasinya akn terus meningkat, jika melihat skala pertumbuhannya selama ini, rata-rata mencapai 25% per tahun.
Seiring dgn itu, kebutuhan akn software antivirusnya pun cenderung meningkat.

Ini Menurut Managing Director Kaspersky Asia Tenggara, Gun Suk Ling, Nilai peluang Bisnis AntiVirus di Indonesia mencapai $35 juta, tetapi hanya $20 juta saja yg riil, selebihnya telah diambil oleh produk-produk tiruan atau bajakn. Kendati demikian dgn populasi sebesar 240 juta penduduk, berikut pengguna Internet mencapai 25 juta lebih, Pasar Antivirus Indonesia tetap akn menarik, karena para “kreator” Virus makin lama makin banyak dan makin canggih. Pada 2019 diperkirakn mereka bakal kian merajalela, ini pula yg akn menjadi sumber uang bagi para perusahaan AntiVirus. Gun Suk Ling sendiri bilang “Setelah tahun lalu tumbuh 100%, tahun ini kami menargetkan melonjak 200%”. Hal ini juga di akui juga salah satunya adalah PT Optima Solusindo Informatika, agen tunggal Kaspersky di Indonesia. ”Kebutuhan software antivirus saat ini sudah mencapai 95% dari total populasi PC yg ada,” kata Grace Iswara, Business Manager Distribution Division Optima Solusindo Informatika.

Nyatanya pula, menurut Grace, saat ini setiap bulannya software antivirus yg dipasarkannya rata-rata terjual sekitar 1.250 item. Padahal, harga per item-nya tidak murah lo, sekitar US$ 60. Dgn begitu, omzet yg diraup perusahaan ini setiap tahunnya bisa mencapai US$ 900 ribu. Dgn skala sebesar itu, ”Di dalam negeri, kami menguasai pangsa pasar sebesar 40%,” kata Grace.

Sumber: www.majalahtrust.com

Temukan Info Lain Seputar Peluang Usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar