Kamis, 15 September 2011

Mitos Dan Fakta Negatif Saat Menyatap Daging Kambing

Bagi mereka yang berusia 40 tahun keatas, daging kambing bisa menjadi momok yang menakutkan. Sebab daging kambing dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Mulai dari stroke, darah tinggi, obesitas dan sebagainya adalah beberapa “penyakit bawaan” daging kambing. Benarkah demikian ? Mitos apalagi yang identik dengan hewan piaraan para nabi ini ?




Semua makanan halal itu tidak akan akan menjadi masalah jika orang yang bersangkutan sehat wal afiat. Menjadi penyakit tatkala, pada saat mengkonsumsi daging kambing aqiqah dan qurban, yang bersangkutan dalam kondisi tidak fit dan memprihatinkan. Jika dipaksakan mengkonsumsi maka penyakit yang dikhawatirkan tersebut bakal muncul. Orang yang sedang tidak fit tadi ibarat sedang berada di tepi jurang. Jika ia nekad mengkonsumsi daging kambing, sangat mungkin tersungkur ke dalam jurang penyakit, collapse. Itulah yang disebut faktor resiko.

Faktor resiko ini berbeda pada masing-masing orang. Tapi pada umumnya, usia 40 tahun keatas adalah masa-masa beresiko. Pada usia 40 tahun, kinerja tubuh ini semakin tinggi diselingi dengan aktivitas yang padat. Jadi sebetulnya bukan pada kambingnya karena justru banyak nutrisi yang terkandung dalam daging kambing.

Bagi mereka yang berkecenderungan hipertensi atau kolesterol, daging kambing dan daging-daging lain dari jenis daging merah menduduki tempat keempat sebagai makan yang berkadar kolesterol tinggi. Sedangkan makanan yang paling tinggi kadar kolesterolnya adalah otak, kemudian jeroan, kulit dan terakhir baru daging.



Info terkait - kambing aqiqah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar