Rabu, 19 Januari 2011

Karakter Rumah Tempo Dulu




Arsitek Rumah - Meski terkesan kuno, gaya arsitek rumah hunian tempo dulu masih banyak peminatnya. Selain bentuknya yg unik, penghuni juga bisa menjaga hubungan penghuni dgn masa lalunya.

Di tengah tren model rumah modern minimalis, kehadiran bangunan bergaya tempo dulu justru menjadi sesuatu yg eksotik dan unik. Tak heran bila banyak rumah bergaya ”jadul” ini tetap dipertahankan. Malah ada juga yg sengaja membangun rumah bergaya kuno ini. Kenangan masa lalu atau ketertarikan orang dgn gaya arsitektur tempo dulu, biasanya menjadi salah satu alasan membangun rumah model ini.

Lalu, konsep arsitek rumah seperti apa yg digunakan untuk tipe rumah yg seperti ini. Menurut arsitek rumah Probo Hindarto, konsep bangunan tempo dulu biasanya berkaitan dgn konsep arsitek rumah gaya Belanda yg merupakan jenis arsitektur “modern” pada zamannya. Desainnya mengetengahkan bentuk khas Eropa terutama Belanda, seperti arsitektur art deco.

Probo menyebutkan, model bangunan ini bisa dilihat dari ciri jenis desain arsitekturnya yg banyak menggunakan lis profil sebagai permainan dekorasi pada dinding. Bentuk jendela pun dibuat besar-besar dan seragam serta karakter bangunannya yg terasa “dingin” karena plafon dan atapnya didesain cukup tinggi. Begitu pun pada bagian interiornya, bangunan ini sangat konsisten. Bangunan Belanda biasa menggunakan tegel yg dibuat perajin dgn motif yg menarik. Hal ini sudah jarang lagi ditemui.

Bila dilihat dari cirinya, tipe bangunan ini adalah tipe yg penggunaan dindingnya lebih tebal. Rumah jenis ini juga memiliki permainan benangan- benangan yg tegas dan lebih banyak mengekspos detail arsitektur dan lebih teliti. Begitu pun struktur bangunannya yg sangat kokoh karena ditopang dinding- dinding yg tebal dan masif. Sementara, untuk pintu dan jendelanya, rumah model ini menggunakan material berkualitas baik dgn ukuran yg giant atau tinggi dgn penanganan detail yg teliti. Tak ayal, bangunan Belanda begitu sangat menonjol di segala aspek dari penataan layout ruang, fasad struktur, dan utilitas.

Walaupun begitu, tetap saja dalam penerapannya harus sesuai dan pas dipandang mata. Nah, supaya pengaplikasiannya tepat, tentunya harus melalui proses desain yg baik. Contohnya, Probo menyebutkan, biasanya bentuk jendela dibuat seragam pada semua bagian rumah. Hal lain, misalnya lis dekorasi profil dinding, biasanya lapisan dindingnya menggunakan batu ekspos pada bagian bawah dinding dan sebagainya. Begitu pula saat si penghuni mengaplikasikan furnitur dan aksesorinya.

Furniture yg bergaya zaman dulu atau jadul juga dipengaruhi arsitektur yg berkembang saat itu, yaitu de stijl, art noveau, art deco, dan sebagainya. Masing-masing gaya punya ciri khas desain. Misalnya de stijl, mirip gaya arsitektur modern minimalis saat ini. Art noveau menggunakan hiasan gaya sulur. Adapun art deco banyak menggunakan unsur garisgaris sebagai dekorasi. Untuk warna yg digunakan, biasanya standar warna putih, abu-abu, dan hitam. Namun, saat ini banyak juga yg dicat dgn warna ngejreng.

sumber: celebrity.okezone.com

Temukan Info Lain Seputar Arsitek Rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar