Rabu, 12 Januari 2011

Desain Arsitektur Bangunan Bio



 


Arsitektur Bangunan. Konsep arsitektur bangunan yg menyatu dgn alam dapat memberi kenyamanan tinggal. Salah satunya, arsitektur bangunan bio. Bagaimana desainnya?


Julukan arsitektur beriklim bio telah populer pada tahun 1950-an dan mengingatkan kita pada berbagai proyek dari Frank Lloyd Wright. Biasanya, arsitektur bangunan yg menganut prinsip demikian ditandai pemakaian banyak materi kayu, teras-teras atau balkon yg memberikan baygan pada bangunan. Di samping itu bangunan ini banyak memiliki unsur penyejuk melalui pengudaraan alami yg hadir melalui sejumlah bukaan di setiap sudut ruang.


"Di Amerika bangunan bio populer sejak tahun 1950-an dgn ciri-ciri pemakaian material alam yg secara kontekstual menyatu dgn bangunan dan pemanfaatan lokasi, tempat pemilik rumah bernaung," tutur arsitek dari Mitra Graha Asri Mandiri Ir Wisnu Brata.


Pemakaian bahan bangunan yg alami dalam arsitektur bangunan bio mampu beradaptasi terhadap iklim tropis. Dgn pemakaian banyaknya materi alam dalam arsitektur bangunan ini, membuat tatanannya terasa menyatu dgn konsep hunian tropis Indonesia.


Konsep arsitektur bangunan rumah ini bisa digolongkan cukup baik secara ekologis dan harmonis terhadap lingkungannya. Dgn begitu, mampu mengurangi biaya konsumsi energi, sekaligus memberi keuntungan kepada pemiliknya.


"Unsur luar bangunan yg dimasukkan ke dalam bangunan sebagai bagian dari side yg menarik, memberi keuntungan karena akan memberi perasaan nyaman pada seluruh penghuninya," tutur arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.


Pemakaian elemen kayu,batu alam, dan air dalam sebuah bangunan kerap digunakan dalam arsitektur bangunan ini. Unsur logam sebisa mungkin dihindari sehingga menambah alami arsitektur bangunan ini.


"Pemakaian air terjun atau falling water dgn teknik alami dan pemilihan batu alam yg rustic (tidak beraturan) dan irregular menjadi ciri bangunan bio lainnya," ucap Wisnu.


Pemilihan lokasi yg tepat sehingga memberi arah pandangan (view) berupa gunung, danau, atau hutan pada arsitektur bangunan bio akan semakin selaras bila diterapkan di daerah pedesaan atau pegunungan. Ini dimungkinkan karena biasanya lokasi tersebut telah memiliki lahan miring, jadi hanya perlu membuat fondasi yg tidak akan merusak alam.


Sumber: lifestyle.okezone.com
Temukan Info Lain Seputar Arsitektur Bangunan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar