Kondisi inilah yang melatarbelakangi Santoso untuk membudidayakan bunga Melati hingga menjadi bisnis yang menjanjikan. Bermula dari usaha turun temurun kedua orang tuanya mengolah perkebunan melati di pesisir pantai utara tersebut, memicu Santoso dan mitranya Hidayat-rekan untuk menjadikan perkebunan tersebut sebagai lahan bisnis.
“Tak banyak yang melirik budidaya bunga melati. Kesulitan dalam pemasarannya pun turut menjadi kendala utama. Seperti diketahui, bunga melati ketika sudah dipetik akan cepat layu bahkan busuk. Bagaimana jika tidak laku terjual?,” ucap Santoso mengilustrasikan bisnis yang digelutinya.
Namun kendala tersebut tak menyurutkan Santoso dan Hidayat. Berbekal pendidikan dan pengalamannya, duo pria itu berhasil mengirim bunga sampai ke tempat tujuan tanpa mengalami kerusakan, bahkan untuk pelanggannya yang di luar negeri sekalipun.
“Untuk pemasaran luar daerah dan mancanegara, kami menggunakan sistem bungkus box. Bunga melati dalam box diberi pendingin es guna menjaga kesegaran sehingga kondisi melati tetap seperti ketika baru dipetik,” ungkap Hidayat. Dengan sistem pengiriman menggunakan box, kini bunga melati sudah merajai negara
Lantas apa keunggulan dengan penerapan jual bunga dengan box? “Melati dalam box tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu tiga hari bahkan lebih. Kemudian bunga-bunga khusus box merupakan kualitas terbaik yang dipilih secara selektif,” jelas Santoso alumni UPN Veteran Jogjakarta.
Namun untuk pemenuhan pasokan pabrik-pabrik minuman berbahan dasar melati, kualitasnya memang tidak sama. Biasanya, bunga yang ditawarkan tidak semuanya dalam kondisi bagus. “Kebutuhan pabrik sifatnya setiap hari untuk kelancaran proses produksinya. Jadi yang menjadi prioritas adalah pengadaan bunga tersebut agar tidak kosong,” tambah Hidayat.
Santoso pun mengatakan, dengan jeleknya kualitas bunga berdampak langsung dengan tingkat harga penjualan. “Setiap harinya harga melati tidak pernah stabil. Tetapi biasanya kami menjual dengan kisaran harga Rp.17.000,- keatas per kilogramnya,” jelasnya. Sedangkan untuk penjualan dengan pengiriman menggunakan box, mereka mematok harga antara Rp.100 ribu sampai Rp. 200 ribu per box.
Namun, tingkat harga penjualan bunga melati pun terkadang dilakukan dengan sistem pelelangan. Ketika stok bunga melati sudah sedikit sedangkan pemesanan meningkat maka diberlakukan harga tertinggi. “Ketika stok menipis maka pelelangan diberlakukan,” aku Hidayat yang berusia 26 tahun ini.
Dengan beberapa faktor kendala dalam menjalankan bisnis jual bunga melati ini, mereka mengatakan biasanya keuntungan yang diambil per kilogramnya antara Rp 1.000-Rp 2.000. Namun untuk bunga box, tak lebih dari 20 persen. Tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar