Senin, 19 April 2010

Keris dan 13 fungsinya

Dewasa ini keris hanya dikenalkan sebagai aksesoris pernikahan ataupun sebagi benda keramat. Namun sesungguhnya keris khususnya pada zaman dahulu mempunyai banyak fungsi.

Berikut fungsi-fungsi keris:

1. Keris sebagai senjata, Menurut Lord Abberton of Eaton, keris pertama diciptakan oleh Panji Inukertapati. Bentuk keris pada relief candi penataran berbeda dengan bentuk keris yang biasa kita jumpai, hal ini dikarenakan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Namun corak dan gayanya menandakan sebagai senjata tikam.
2. Keris sebagai peninggalan/pusaka wasiat. Apabila seseorang akan tiba ajalnya atau jauh hari sebelumnya, banyak yang sudah mewasiatkan sesuatu peninggalan yang dianggap berharga semisal tanah, sawah maupun rumah, begitu pula sebilah keris, sesuatu yang paling membanggakan jika pewarisnya diberi kepercayaan untuk memeliharanya.
3. Keris sebagai lambang identitas pribadi. sebilah keris erat kaitannya dengan identitas seseorang, lihatlah keris jaka piturun dengan para Sultan di Yogyakarta, keris Kyai Setan Kober dengan Arya Penangsang, keris Kyai Pulanggeni dengan Raden Harjuna, tombak Kyai Baru dengan Ki Ageng Mangir, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh negeri ini.
4. Keris sebagai lambang kemapanan hidup> Bagi seorang lelaki masyarakat Jawa, hidupnya dikatakan paripurna/mapan, jika telah memiliki: Wisma/rumah, Wanita/istri, Turangga/kendaraan, Kukila/hewan piaraan, dan Curiga/keris.
5. Keris sebagai lambang status sosial. Ini tergambar dari ukiran-tangkai keris yang mempunyai wanda/profil, misalnya: samba keplayu, maraseba, mangkurat, yudawinatan, longok, pakubuwanan, pakucumbring dan lainnya, dimana profil tersebut disesuaikan dengan kepribadian dan kedudukan sosial sang pemakai. Begitu pula dari warna pendok kemalon: merah untuk para sentana-minimal para bupati, hijau untuk para mantri, coklat untuk para bekel, hitam untuk para abdi dalem tingkat biasa (mohon dikoreksi apabila pendapat ini keliru.
6. Keris sebagai tanda jasa/satya lencana. Dalam dunia perkerisan, kita mengenal keris berganja kinatah gajah singa, keris ini merupakan satya lencana yang diberikan kepada para perwira/prajurit Mataram yang telah berjasa menumpas pemberontakan kadipaten pati atas kerajaan Mataram (Sultan Agung).
7. Keris sebagai atribut duta. Sewaktu resepsi pernikahan Pangeran Bernard dengan Putri Juliana dari negeri Belanda, Raja Paku Buwana X (Surakarta) mengutus puteranya G.P.H Suryohamidjojo agar menghadiri resepsi tersebut, maka sang putera diberi izin memakai keris Kanjeng Kyai Pakumpulan.
8. Keris sebagai lambang persahabatan> Pada zaman dahulu, tanda mata yang paling tinggi martabatnya adalah keris, ini dibuktikan dengan istilah "kancing gelung" atau "cundhuk ukel" yaitu pemberian sebilah keris lengkap dari orang tua kepada anak perempuannya yang baru saja menikah, yang pada akhirnya tanggung jawab pemeliharaan keris tersebut dipegang menantu lelaki.
9. Keris sebagai falsafah. Bentuk dhapur dan corak pamor yang beraneka ragam memiliki nilai falsafah, dhapur brojol= penggapaian cita-cita, pamor pedaringan kebak= harapan sukses akan material, dan lain sebagainya.
10. Keris sebagai medium sengkalan(chronogram). Terkenal istilah sirna ilang kertaning bumi (sirna=0, ilang=0, kerta=4, bumi=1), sengkalan tersebut menggambarkan tahun 1400 saka, begitupula ganja berkinatah gajah singa= gajah singa keris siji= berarti tahun 1558 saka, tahun runtuhnya kadipaten Pati oleh prajurit Mataram.
11. Keris sebagai pelengkap busana. Ini sering dijumpai pada saat resepsi pernikahan umpamanya, sehingga kita dengar istilah disengkelit, dianggar dan lainnya yang kesemuanya ditentukan oleh macam upacara.
12. Keris sebagai medium. Medium=perantara, Keris pusaka dianggap mempunyai kekuatan untuk memperlancar komunikasi dua arah antara alam nyata dengan alam ghaib, fungsi inilah sampai kapanpun akan dianggap paling menarik untuk diperbincangkan.
13. Keris sebagai dekorasi. Umumnya keris yang ditempel ditembok atau media lainnya adalah hanya keris semacam souvenir ...

Fungsi keris,

http://peperonity.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar