Selasa, 26 Oktober 2010

Melihat Perpaduan Antara Seni Dan Desain Interior



Seni dan desain interior memang berkaitan, tapi tak mudah memadukan keduanya.
Wendy Menan

Dekorasi pameran dalam Hotel Grandkemang Jakarta sedikit lebih bervariasi daripada biasanya. Beberapa karya berwujud dasar koper dalam berbagai temadi-pamerkan di beberapa titik dalam lobi hotel. Di luar dekoarasi pameran, kolam airnya berhiasbatu-batuan (buatan) seukuran kepalan tangan orang dewasa. Puluhan terapung, puluhan lainnya digantung.

Salah satu sudut di sisi meja resepsionis juga mengundang perhatian. dekorasi pameran Berlatar dinding dan lantai hitam, sebuah sofa kontemporer dikelilingi gelembung-gelembung percakapan gosip yang ditempel di dinding.

Dari karya-karya yang ditampilkan dalam dekorasi pameran, nuansa seni (rupa) terasa mendominasi. Beberapa kreasi tampil penuh filosofi dan makna. Sebagian lagi tampil unik dan fungsional layaknya bagian dari desain dalam interior.

Ketua penyelenggara ICAD  Harry Purwanto menerangkan ajang tersebut merupakan kolaborasi antara kalangan desainer interior dan seniman. "Dua bidang yang tak bisa berdiri sendiri-sendiri," katanya. Managing Director Hotel Grandkemang Richard Daguise berpendapat, seni dan desain merupakan buah kreativitas yang tak berbatas. Karena itu, dia tak keberatan interior hotelnya yang bergaya kontemporer dicampurbaurkan beragam karya seni.

Satu karakter utama yang selalu tertuang dalam desain interior adalah fungsional. Setiap elemen dibentuk untuk mengakomodasi fungsi, dengan pertimbangan kegiatan manusia. Sebaliknya, karya seni banyak menuangkan buah pikir berupa opini bahkan kritik tajam atas suatu kondisi.

Dalam dekorasi ruangan, Meski seni rupa dan desain interior sama-sama berakar seni, beberapa karya lebih mudah diterima sebagai elemen yang fungsional. Misalnya deretan meja kecil berkala empat yang meliuk-liuk akan memberi kesan unik dalam interior. Karya desainer interior Indra Hadiansyah ini berjudul Dancing Table. Penempatannya membuat meja-meja menari ini terkesan sebagai bagian dari interior lounge hotel.

Indra juga menelurkan sebuah kursi nyeleneh yang dibelinya judul Have a (hot) seat, please. Sebuah dudukan dengan pegangan tangan berwujud tungkai, membuat orang seakan duduk di antara dua kaki perempuan.

Ada pula wujud tubuh perempuan bagian pinggang ke bawah, mengenakan rok pendek dan sepatu merah berhak tinggi. Karya desainer interior Anabelle Clarissa berjudul Wlioops ini tak cuma patung tanpa fungsi. Di balik rok pendek merahnya terdapat nyala lampu.

sumber: bataviase.co.id
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar