Rabu, 13 Oktober 2010

Kreatifitas Melalui Undangan Pernikahan




Negara kita memiliki tagline yang selalu digenggam erat oleh maskot negara kita burung garuda, tagline tersebut adalah Bhineka Tunggal Ika, untuk info saja arti dari tagline tersebut adalah Berbeda Beda Tetapi Tetap Satu Jua.

Dengan warisan yang melimpah ini ada maka apa yang dapat kita lakukan??. sebagai penerus ke sekian dari pewaris negeri ini, maka banyak yg dapat kita lakukan untuk itu…… tidak dengan cara menjual monumen dan patung kakek si pahlawan besar itu juga sih.

Tetapi hanya melestarikan dalam bentuk undangan pernikahan adalah salah satu hal kecil yang bisa kita lakukan untuk tidak hanya melestarikan tetapi juga mempelajari dan mempromosikan atau setidaknya sekedar sharing apa yang sudah kami pelajari dalam bentuk info dibalik pembuatan undangan pernikahan yang kami buat.

Sangat Menyenangkan untuk menggali sebagian kecil dari warisan budaya negara kita yang kaya ini. biasanya hanya diambil dari struktur atau ornamen2 ukiran yang terdapat dalam bangunan atau pakaian adat, atau menggunakan bentuk dan warna yang ada dalam lingkungan adat budaya budaya yang ada.

Salah satunya Undangan pernikahan Batak, undangan pernikahan batak terdiri dari Undangan Paranak dan Undangan Parboru, dimana susunan gramatikalnya ada perbedaan yang jelas terutama dilihat dari pengundang dan susunan tata bahasanya misalnya "anak nami" dan "boru nami", dan banyak lagi kosa kata yang benar-benar rancu dalam undangan Batak yang lainnya, karena dalam susunan kata tata bahasa Batak pihak pengantin lelaki dan pihak pengantin wanita dengan jelas dibedakan. Banyak kesalahan yang kami temukan dalam susunan kata-kata seperti ini, terutama apabila dikerjakan oleh suku non-Batak. Saat undangan di edarkan ke suku Batak kerancuan tersebut sangatlah janggal dan aneh sekali. Ndang tumagon tu halak, adong do hita.
 


 


sumber: www.baliwall.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar